Story 10 Kefas

Kefas Satrio Bangkit Solideantyo
2 min readNov 30, 2019

--

Nama: Kefas Satrio Bangkit Solideantyo

NPM: 1806204972

Langkah awal yang saya harus lakukan untuk menggunakan load balancer adalah untuk me-runserver django app yang telah saya buat sebelumnya di dua cmd dengan dua port yang berbeda (8000 dan 9000). Setelah itu saya buka cmd lagi untuk start load balancer saya (Nginx).

Bawah kiri port 8000, bawah kanan port 9000, atas kiri browser saya, dan atas kanan cmd untuk start load balancer.

Setelah itu saya mengakses localhost melalui browser saya, dan cara saya memperiksa apakah load balancer saya berjalan seperti yang saya inginkan, saya me-refresh terus menerus halaman localhost dan perhatikan cmd untuk port 8000 dan cmd untuk port 9000. Jika berhasil, maka seharusnya request akan diberikan ke port berganti-gantian ke 8000 dan 9000.

Refresh pertama, request diberikan ke port 8000.

Seperti yang saya duga, request yang ada setelah saya refresh halaman tersebut telah diberikan ke port 8000 (cmd bawah kiri).

Refresh kedua, yang request masih diberikan ke port 8000

Awalnya, saya kira load balancer saya telah gagal karena saya berharap request akan diberikan ke port 9000, namun tidak demikian. Tetapi saya tetap ingin coba refresh sekali lagi.

Refresh ketiga, request diberikan ke port 9000.

Di luar dugaan saya, ternyata load balancer saya berfungsi seperti yang saya inginkan, namun saya tidak tahu kenapa sebelumnya request diberikan ke port 8000 dua kali berturut-turut. Jadi, saya coba refresh lagi.

Refresh keempat, request diberikan ke port 8000.

Dari sini, setiap kali saya refresh, request akan diberikan kepada port 8000 dan 9000 secara bergantian, seperti yang saya inginkan. Puas dengan load balancer saya, saya setelah itu mematikan nginx yang sedang dijalankan.

Nginx dimatikan

Sekian dari saya dan story 10 saya, terima kasih.

--

--

Kefas Satrio Bangkit Solideantyo
Kefas Satrio Bangkit Solideantyo

Written by Kefas Satrio Bangkit Solideantyo

Computer Science Undergraduate at University of Indonesia

No responses yet